Objek Kajian Semiotika "The Starry Night" karya Vincent van Gogh



PENDAHULUAN 

    The Starry Night (Malam Berbintang) adalah salah satu seni lukisan favorit saya oleh pelukis terkenal dan legenda yang sangat eksentrik personal nya yaitu  Vincent van Gogh, karya-karya beliau sangatlah mengagumkan dan menarik dikalangan para penikmat seni.
    Lukisan “The Starry Night” karya Vincent van Gogh adalah lukisan yang sangat fenomenal dan terkenal sekaligus melegenda, hal ini menjadi salah satu sorotan karya-karya seniman terkenal lainnya. lukisan termahal dari karya Vincent van Gogh, Vincent van Gogh adalah seorang pelukis berasal dari belanda yang karyanya banyak terkenal karena keindahan yang kasar, emosional dan warna yang mencolok, ia memiliki pengaruh besar dalam dunia seni.
    Ada banyak sekali karya yang dibuat beliau, yaitu salah satunya adalah lukisan "The Starry Night" yang banyak hal fakta menarik dibalik lukisan legenda tersebut.


ISI

Bentuk Formal : Lukisan The Starry Night oleh Vincent van Gogh  ( Visual )
Dalam kajian ini saya menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode survei

Penanda : Lukisan yang bertema malam hari penuh dengan bintang-bintang yang gemerlap dengan gaya lukis yang unik

Pertanda : Starry Night adalah judul sebuah lukisan karya Van Gogh yg dibuat pada tahun 1889. Lukisan itu dibuat saat Van Gogh menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Saint-Paul-de-Mausole, setelah ia memotong telinga kirinya.
Dalam salah satu suratnya kepada Theo, adiknya, Van Gogh menuliskan bahwa makna Starry Night baginya adalah, "Sesuatu yang sederhana dan menjelaskan banyak hal mengerikan dalam hidup yang sekarang membuat kita terpana dan terluka. Jika hidup mempunyai bentuk lain, yang tidak terlihat tapi nyata, tentang sebuah tanah di mana orang meninggal. Harapan ada pada bintang, namun bumi adalah sebuah planet, demikian juga sebuah bintang atau bola langit.
The Starry Night dilukis di tahun 1889 ketika Van Gogh sedang dalam masa perawatan di rumah sakit jiwa setelah beliau memotong sebelah kupingnya sendiri.
Lukisan ini mendeskripsikan pemandangan dari arah timur jendela kamarnya pada rumah sakit jiwa. beliau mendeskripsikan suasana langit sebelum surya terbit serta sebuah desa impian. Para pakar selama ini meneliti apa maksud dibalik lukisan Van Gogh ini dan sesudah 125 tahun lamanya akhirnya mereka menyimpulkan bahwa bentuk goresan melingkar yang terdapat pada lukisan The Starry Night mendeskripsikan pola Turbulensi pada Dinamika Fluida yang digambarkan mirip pusaran mungil energi yang bekerja secara bersamaan. kesimpulan ini didapatkan setelah para ilmuwan yang mengamati pola turbulensi memakai teleskop Hubble teringat pada pola yang sama yang ada di lukisan The Starry Night. Tentunya penemuan ini membuat semua global takjub akan karya Van Gogh sebab The Starry Night dilukis jauh sebelum indera pengamat turbulensi ditemukan. sebagai akibatnya banyak orang di dunia ini mempercayai bahwa Vincent van Gogh benar-benar jenius sejati.


KESIMPULAN

    Starry Night merupakan judul sebuah lukisan karya Van Gogh yang dilukis di tahun 1889. Lukisan itu dibuat ketika Van Gogh menjalani perawatan di rumah Sakit Jiwa Saint-Paul-de- Mausole, sehabis beliau memotong telinga kirinya.
    Dalam salah satu suratnya kepada Theo, adiknya, Van Gogh menuliskan bahwa makna Starry Night baginya ialah, "Sesuatu yang sederhana dan mengungkapkan banyak hal mengerikan pada hidup yang kini membuat kita terpana serta terluka. Bila hidup memiliki bentuk lain, yang tak terlihat tapi nyata, wacana sebuah tanah pada mana orang mati. harapan terdapat di bintang, tetapi bumi adalah sebuah planet, demikian juga sebuah bintang atau bola langit."
    Kesimpulannya, makna Starry Night merupakan ilustrasi kehidupan yang sudah dijalani seorang (dalam hal ini Van Gogh) yang menyimpan banyak kisah suka dan duka, akan tetapi indah . beliau percaya pada harapan, tapi pula berusaha menerima realita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMIOTIKA: Petanda dan Penanda dalam sehari-hari

KAJIAN SENI RUPA DALAM DINAMIKA SOSIAL

Analisis Visual Branding Novel “Pocong Juga Pocong” oleh Arief Muhammad