KAJIAN SENI RUPA DALAM DINAMIKA SOSIAL

Nama : Asepta Nugraha

NPM : 202046500054

Kelas : S4A


Dari kata dasar Kaji :

Kaji mengartikan tentang aktifitas pikiran: mengamati, membaca, menyelidiki, memikirkan dan juga mempertimbangkan, serta menyimpulkan sesuatu obyek (yang dikajinya).

Dalam KBBI disebutkan mengkaji artinya belajar, mempelajari, memeriksa, memikirkan, menguji, atau menelaah.

Dinamika sosial adalah perubahan sosial yang terjadi akibat adanya interaksi dalam dua atau lebih individu dalam suatu masyarakat yang memiliki hubungan psikologis secara jelas dalam situasi yang dialami. Dalam dinamika masyarakat dapat terjadi interaksi sosial, kelompok sosial dan kelas sosial. Setiap masyarakat perdesaan maupun masyarakat perkotaan akan mengalami dinamika sosial. Hubungan yang saling mempengaruhi akan terjadi selama interaksi antarmanusia dan antarkelompok, sehingga menimbulkan dinamika sosial. Bentuk dinamika sosial berupa perubahan-perubahan nilai sosial, norma sosial, pola perilaku individu dan organisasi, struktur sosial, kelas sosial dan sistem pemerintahan dalam suatu masyarakat. Dinamika sosial dapat ditelaah melalui proses sosial yang terjadi dalam masyarakat dan kebudayaan yaitu internalisasi, sosialisasi, enkulturasi, difusi, akulturasi, asimilasi, pembaruan, dan penemuan baru. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi faktor utama terjadinya dinamika sosial. Dampak yang ditimbulkan oleh dinamika sosial dapat bersifat positif maupun negatif bagi masyarakat. Wujud konkret dari dinamika sosial antara lain perubahan jumlah penduduk, perubahan kualitas penduduk, perubahan struktur pemerintahan, perubahan mata pencaharian, perubahan komposisi penduduk, dan lain-lain.


Komponen

Dinamika sosial dapat terjadi jika ada interaksi sosial, kelompok sosial, dan kelas sosial dalam suatu masyarakat. Interaksi sosial terjadi karena dorongan imitasi, sugesti, identifikasi, dan empati. Unsur-unsur yang menyusun interaksi sosial yaitu dua atau lebih individu, komunikasi melalui simbol atau lambang, dan adanya tujuan yang akan dicapai. Interaksi inilah yang menjadi dasar pembentukan pola keteraturan dan dinamika sosial budaya. Dalam masyarakat umumnya terdapat kelompok-kelompok yang disebut kelompok sosial. Bentuk kelompok sosial yang dapat terjadi di antaranya adalah kelompok internal dan eksternal, kelompok primer dan sekunder, paguyuban dan patembayan, kelompok formal dan informal, serta kelompok keanggotaan dan penunjukan. Kelompok sosial ini kemudian membentuk kelas sosial berdasarkan kriteria ekonomi. Tolok ukurnya adalah kekayaan, kekuasaan, kewenangan, ilmu pengetahuan, dan kehormatan.


Daftar Pustaka :

  1. Budiati, A. C. (2009). Sosiologi Kontekstual: Untuk SMA dan MA Kelas X (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-219-1. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-01-22. Diakses tanggal 2020-11-07.
  2. Elisanti dan Rostini, T. (2009). Sosiologi 1: untuk SMA / MA Kelas X (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-744-8. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-01-22. Diakses tanggal 2020-11-07.
  3. Ruswanto (2009). Sosiologi: SMA / MA Kelas X (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-746-2. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-11-07. Diakses tanggal 2020-11-07.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMIOTIKA: Petanda dan Penanda dalam sehari-hari

Analisis Visual Branding Novel “Pocong Juga Pocong” oleh Arief Muhammad